Aku baru saja mengikuti 1 minggu Digital Meeting di Johor Bahru, Malaysia. Seharusnya, Jumat malam aku langsung terbang kembali ke Jakarta. Namun, kali ini aku berencana untuk terbang ke Penang, Malaysia.
Di Indonesia, Penang dan Melaka Malaysia terkenal dengan kota tujuan bagi masyarakat Indonesia yang ingin berobat / terapi. Ya, selain menawarkan harga yang terjangkau, teknologi yang digunakan pun sudah canggih. Selain itu, Malaysia adalah salah satu negara yang secara lokasi dekat dengan Indonesia. Banyak maskapai penerbangan yang melakukan direct flight dari Jakarta – Penang, Penang – Jakarta, Surabaya – Penang, dan lain sebagainya.
Namun, kali ini aku ke Penang untuk mengeksplor wisata kota tua di George Town, Penang yang terkenal dengan kuliner dan mural-nya.
Jumat malam, aku naik pesawat Air Asia dari Bandar Udara Internasional Senai, Johor Bahru menuju Penang International Airport. Setibanya di Bandara sudah cukup malam, sehingga aku memutuskan untuk memesan taksi menuju tempat penginapan. Lokasinya berada di George Town dan ku pesan melalui booking.com dengan harga yang relatif murah, MYR 62 untuk 2 malam.
Red Inn Court
Aku memilih tempat penginapan ini sesuai rekomendasi temanku. Bagi seorang solo traveller, aku lebih prefer tempat menginap yang murah dan nyaman. Aku akan menghabiskan banyak waktu berkeliling, sehingga tidak membutuhkan tempat menginap yang fancy.
Red Inn Court ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu. Selain lokasinya yang strategis, kamu juga bisa menikmati free breakfast.
Aku mengambil Shared Room yang khusus wanita, dengan shared bathrooms. Ini pengalaman pertamaku menginap di shared room. Awalnya aku kurang nyaman karena harus berbagi space dengan orang tidak dikenal. Namun, di malam kedua, aku mulai bisa menyesuaikan diri.
Dari lokasi penginapan, kamu juga bisa berjalan kaki menuju terminal atau ke dermaga.
Sabtu pagi di Butterworth
Setelah sarapan di penginapan, aku berjalan kaki ke dermaga Jetty untuk naik Ferry menuju ke Butterworth. Kamu tidak perlu membayar biaya Ferry dari Penang ke Butterworth, namun kamu harus membayar di perjalanan balik sebesar RM 1.20. Tiket perjalanan Butterworth – George Town dapat kamu beli sebelum masuk waiting room.

Sebelum menuju ke Ferry

Di dalam ferry
Butterworth adalah sebuah kota besar di Seberang Perai, setengah bagian daratan utama Penang. Butterworth berjarak sekitar 3 km dari timur George Town, ibukota Penang.
Para penumpang di ferry tidak terlalu ramai pagi itu. Selama perjalanan, kamu juga bisa melihat pemandangan george town dari kejauhan. Perjalanan memakan waktu singkat tidak lebih dari 30 menit. Sesampainya di Pelabuhan Butterworth, kamu disuguhkan dengan sebuah terminal besar Penang Sentral yang saling terintegrasi antara setiap moda transportasi. Hal ini tentunya sangat memudahkan bagi kamu yang ingin backpacker.

pemandangan dari dalam ferry

Tiba di Penang Sentral
Tow Boo Kong Temple
Salah satu dari hal yang menyenangkan backpacker sendirian adalah kamu bisa kemanapun sesuka hatimu. Jadwal kamu bisa lebih fleksibel dan tidak harus kaku mengikuti itinerary yang kamu buat. Saat menyebrang ke Butterworth, aku tidak punya bayangan destinasi apa yang harus kutuju. Akhirnya, aku mencari info di internet dan menemukan informasi mengenai Tow Boo Kong Temple.
Saat ferry berlabuh di dermaga, aku menuju bus Rapid Penang. Tidak ada pengumuman nama halte seperti Trans Jakarta. Jadi, aku harus jeli mencari halte terdekat Tow Boo Kong. Oh ya, satu hal yang harus kamu catat selama di Malaysia adalah, kamu harus menyiapkan koin / uang pecahan kecil untuk naik Bus Rapid. Kamu tidak akan diberi kembalian jika kamu membayar dengan pecahan gede. Singkat cerita, aku kelewatan halte yang ingin kutuju dan akhirnya aku tersesat. Hari itu matahari cukup terik, dan akhirnya aku memutuskan untuk memesan Grab Car.
Well, aku bukan seorang penggila sejarah. Disaat traveling aku lebih memilih destinasi seperti pantai. Tapi kali ini aku mencoba ke temple. Aku mencoba enjoy dengan melihat setiap detail bangunanannya dan berdiam diri bermeditasi singkat di sana.

Gerbang Tow Boo Kong Temple
Tow Boo Kong temple disebut juga Rumah Berhala Tow Boo Kong atau lebih dikenal dengan nama The Nine Emperor Gods Temple, yang adalah satu satu Taoist temple paling khas di Malaysia. Didirikan tahun 1970, Tow Boo Kong Temple ini merayakan Festival Sembilan Kaisar Dewa atau The Nine Emperor Gods Festival dengan begitu meriah. Festival ini diadakan selama 9 hari, dari hari pertama hingga ke 9 di Chinese 9th lunar month. Selain menjadi tempat ibadah, Tow Boo Kong juga menyelenggarakan acara yang berkaitan dengan Budaya Tiongkok dan juga berbagai kegiatan kemanusiaan lainnya.

Pelabuhan di Butterworth
Aku menikmati 2 jam di Tow Boo Kong lalu melanjutkan perjalanan kembali ke George Town. Sebelum kembali, aku menikmati dulu makan siang 4 fingers di Penang Sentral (Butterworth Ferry).

Dari Butterworth ke Jetty, kamu harus membeli tiket seharga RM 1.20
Setelah dari Butterworth, aku ingin pergi ke Penang Hill. Namun, akhirnya aku memutuskan membatalkannya karena ……
Baca kelanjutan kisah ini di series 2: “Weekend di Penang: George Town ke Batu Ferringhi” di sini.
Pingback: Weekend di Penang: George Town ke Batu Ferringhi | nestiituagnes' story!