Kalau berlibur ke Penang, pastinya kamu akan berkunjung ke George Town. Seperti Melaka, George Town termasuk salah satu World Heritage City yang diberikan oleh Unesco pada tahun 2008. George Town menyimpan catatan sejarah yang tergambar dari struktur arsitektur bangunannya yang bergaya Asia hingga Eropa. George Town yang merupakan ibukota negara bagian Penang juga berfungsi sebagai pelabuhan utama di Selat Melaka. Dibuka pada tahun 1786 oleh British East India Company, kota ini juga menjadi tempat persinggahan penting untuk perdagangan antara India dan China. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan kalau kamu akan menemukan banyak bangunan bernuansa British di era abad ke-18, sama seperti namanya “George Town” yang sangat bernuansa Inggris.

Selain kental dengan nilai sejarah dan juga street food (jajanan jalanan), George Town berhasil menjadi perhatian para wisatawan dengan Mural Street Art-nya yang keren banget.

Dibalik tembok-tembok sejarah, tergambar mural cantik karya para seniman. Selain itu juga ada instalasi art yang pastinya menambah daya tarik wisatawan.

Berawal dari Sebuah Kompetisi

Setelah dinobatkan sebagai World Heritage City, pemerintah Penang mengadakan kompetisi The Making of George Town dengan tujuan untuk menambah daya tarik wisatawan dengan mempercantik kota. Studio Sculpture at Work berhasil memenangkan kompetisi ini dengan gagasannya untuk mendesain karikatur dari 52 kerangka baja. Semenjak inilah seni jalanan (mural street art) mulai berkembang di George Town.

Tak berhenti sampai disitu, pada tahun 2012 George Town mengadakan George Town Festival dan mengundang seniman asal Lithuania, Ernest Zacharevic. Ernest berhasil menyulap dinding-dingin tua dengan mural bernuansa lokal. Salah satu muralnya yang terkenal yaitu: Little Girl on a Bicycle. 

Sejak saat itu, para seniman semakin banyak membuat mural di dinding-dinding George Town. Uniknya, mural yang ada di George Town mengandung nilai-nilai lokal dibalik setiap seninya. Latar belakangku bukan orang seni, namun ketika melihat mural ini satu per satu, aku merasakan bahwa lukisan ini sangat hidup. Penggambaran anak kecil yang sedang bermain sepeda (Little Girl on a Bicycle), seorang anak laki-laki dengan motornya (Boy on a Bike), lukisan nenek penjual susu soya, dan banyak lukisan lainnya membuat jalanan yang dikeliling bangunan tua ini kembali hidup. Ditambah dengan ramainya para turis, membuat lukisan-lukisan ini memiliki ciri khas yang khusus. Bukan saja muralnya yang kece, beberapa objek tambahan pun ditaruh di sana untuk menambah kesan hidup dan menjadi properti foto bagi para turis.

• 

• 

Waktu aku berkunjung kesana, aku menjelajahi George Town dengan berjalan kaki. Sebelumnya di hari Sabtu, jam 4 sore aku mencari setiap lokasi Street Art ini. Aku berhasil menemukan beberapa spot, namun banyak sekali turis yang mengantri. Akhirnya, aku kembali lagi besoknya di Hari Minggu, jam 7 pagi hingga jam 10. Bermodalkan tripod, aku mengambil gambar sendiri tanpa harus mengantri. Karena sendirian bersama tripod, aku agak susah mengambil gambar dari sudut yang tepat 🙂 

Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin berfoto dengan Street Art ini, aku menyarankan kamu untuk berkunjung di pagi hari sekitar jam 7 – 8 pagi. Mengapa? Karena di jam ini masih sepi dan juga cahaya mentari pagi yang bagus untuk mempercantik fotomu yang instagramable. Lokasi mural-mural ini terpencar-pencar. Walau sebenarnya ketika kamu berjalan mengelilingi George Town, kamu sudah bisa melihat mural atau instalasi seni di hampir tiap sudut jalan dan lorong. Namun untuk mencari beberapa mural yang terkenal, kamu harus masuk ke lorong-lorong kecil. Kamu bisa berjalan kaki mencarinya sambil menikmati nuansa kota tua dan juga sesekali singgah menikmati street food di sana. Atau kamu juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling. Untuk mempermudah kamu, di Bandara kamu bisa mengambil peta (map) yang berisikan lokasi-lokasi detail mural ini.

Nah, untuk memudahkan kamu, berikut beberapa list lokasi Penang Street Art yang terkenal:

Little Girl on a Bicycle

Mural karena Ernest ini berada di Lebuh Armenian, atau di persimpangan jalan antara Lebuh Pantai dan Lebuh Armenian. Lebuh artinya Jalan (Street).

Boy on a Bike

• 

• 

Mural seorang anak laki-laki di atas motornya ini bisa kamu temui di Lebuh Ah Quee (Ah Quee Street). Mural ini tidak ada di jalanan utama, sehingga kamu harus peka untuk menengok ke lorong-lorong. Disampingnya kamu akan menemukan sebuah jendela di dinding yang ditata dengan botol yang berisikan tanaman. Spot ini juga termasuk instagramable loh.

Brother and Sister on Swing & Nenek Penjual Susu Soya

Mural ini dilengkapi dengan 1 ayunan kosong yang bisa kamu gunakan untuk berfoto. Lokasinya berada di gang kecil yang ada di Gat Lebuh Chulia. Brother and Sister on Swing ini berada satu lorong dengan street art “Nenek Penjual Susu Soya”. Dari jalan utama menuju gang kecil ini, kamu akan menemukan gambar Nenek Penjual Susu Soya terlebih dahulu dengan sebuah kursi panjang untuk memperlengkap properti foto kamu.

Di depan gambar Nenek Penjual Susu, kamu akan menemukan street art berbentuk minion yang di modifikasi juga.

Brother and Sister Playing Basketball

Lokasi mural ini berada di seberang Street Art Brother and Sister on Swing. Kamu bisa berjalan menuju pintu masuk Lavish Minilicious, di depannya terdapat Container Hotel dengan set up sebuah halte di depannya. Untuk melihat murah Brother and Sister Playing Basketball ini kamu harus jalan masuk ke lorongnya. Karena dari jalan utama agak sulit terlihat, tertutup oleh tumbuhan yang menjalar di tembok.

• 

• 

Nah, berikut foto-foto bonus buat kamu. Ini adalah beberapa dari instalasi seni (art installation) dan Mural Street Art yang berhasil aku capture dengan kamera ponselku. Selamat menikmati 🙂

• 

• 

• 

• 

• 

• 

• 

• 

---