Setiap manusia tanpa dia sadari mempunyai kasih karunia. Kasih karunia itu bisa banyak hal. Salah satu yang paling melekat dalam diri kita ialah nafas kehidupan. Nafas kehiudpan merupakan pemberian yang selalu melekat di diri kita. Setiap kali, kita masih bisa bangun pagi, itu berarti sebuah kasih karunia yang sudah kira alami. Bahkan kita kuliah pun adalah sebuah kasih karunia. Namun terkadang, banyak dari kita yang tidak menyadari hal itu sebagai sebuah kasih karunia.
Berbicara mengenai kasih karunia, ada dua tipe orang yang merespon kasih karunia. Yang pertama, menghargai dan yang kedua tidak menghargai. Tapi bagaimana kita bisa menghargai? Terlebih dahulu, kita harus menyadari bahwa kita hidup itu penuh dengan kasih karunia. Jika kita sudah menyadari akan hal itu, maka kita dihadapkan pada dua pilihan. Menghargai atau tidak menghargai. Kita pasti akan menghargai kasih karunia itu lewat sikap kita. Selalu bersyukur, tak pernah mengeluh. Dan bagaimana kita mempresentasikan itu lewat pemberian kita. Contohnya saja, jika kita dapat nilai yang kurang baik di kampus. Itu berarti, kita belum terlalu menghargai kasih karunia karena kita belum memberikan yang terbaik. Karena tidak mungkin yang terbaik dari kita itu kegagalan/hal yang biasa-biasa saja. Yang terbaik itu sebuah perubahan keberhasilan.
Berdasarkan hal itu semua, dapat disimpulkan bahwa setiap manusia itu sadar atau tidak pasti punya karunia. Dan respon kita adalah harus hargai kasih karunia itu. Cara representasikannya yaitu lewat pemberian kita, memberi yang terbaik dari apa yang kita bisa. Tidak ada yang tidak bisa. SEMUA BISA. All can do with God. Nothing imposible with God. Giving our best, Guys. U CAN!! ^^,