PE(ka) – DU(duk sama rendah) – LI(batkan diri)

CARE??? Peduli??
Apakah kita merasa kita sudah menjadi orang yang peduli dengan orang lain? apakah itu semua karena kita sudah memberikan sumbangsih bagi orang lain? atau karena apa kita peduli? Apa dasar yang mendasari itu semua?
PEDULI! Bukanlah sebuah hal yang Mudah.

Pada Kebaktian Universitas Kristen Petra, 3 September hari ini, Bpk. Nicolas Kurniawan mengingatkan kita kembali (secara khusus aku pribadi) untuk peduli pada sesama.
Sebenarnya, lawan kata dari Cinta bukanlah Benci. Aku mengatakan benci kepada orang A bukan berarti aku tidak cinta padanya. lawannya cinta adalah ketika kita sudah tidak lagi mau peduli dengan apa yang terjadi pada dirinya. atau dengan kata lain, CUek / tidak peduli.
Perlu kita refleksikan lagi di diri kita, bahwa terkadang kita tidak bisa peduli dengan orang lain. Di dalam Lukas 10: 24-dst, kita diajarkan kembali ada 4 orang yang berbeda. yang pertama adalah pencuri, Imam, Orang Lewi dan terakhir Orang samaria. orang samaria ini walau dipandang beda dengan kalangan orang Yahudi, tapi lihat apa yang dia lakukan, dia menolong dengan kasih. Kasih yang seharusnya ada di setiap diri orang percaya ketika dia mengatakan “AKU PENGIKUT KRISTEN”, itu berarti Kristus harus ada di dalamku. Nah, lihat perbedaannya dengan orang lewi yang pada saat itu adalah orang yang sangat aktif melayani di bait suci. tapi tidak ada sedikit pun belas kasihan daripadanya. sangat berbeda sekali dengan orang samaria ini.


Belajar dari Tokoh Yesus juga di Markus 5 : 21 – 34. Ketika DIA sangat Peka dengan seorang perempuan pendarahan yang sudah dianggap najis. bahkan di tradisi saat itu, perempuan pendarahan adalah sangat najis, dan ketika dia bertemu sapa dengan orang lain, orang lain pun akan ketularan najis. Tapi ketika saat Yesus mau pergi menyembuhkan anak seorang Yairus, di tengah banyak dan berbondong – bondong orang saat itu, Yesus sangat PEKA ketika ada yang menjamah jubahNya (ayat 27). dan lihat yang dilakukanNya sejak itu, dia berhenti, bertanya dan MENDENGAR (ayat 33) apa yang jadi keluhan perempuan ini. (bahasan saat Doa Pagi di Kampus)
Yesus Peduli. Yesus Peka. walau ditengah kerumunan banyak orang yang ‘sangat memungkinkan’ jubahNya terjamah, tapi DIA begitu peka dengan orang ini.
terkadang, seperti inilah kehidupan kita, kadang banyak orang yang sudah menarik – narik jubah kita dan berteriak di dalam hati “dengarkanlah aku”, tapi kita seolah menutup telinga dan menganggap itu hanya angin lalu. KITA PERLU BANYAK MENDENGAR setiap keluhan, kita melibatkan diri kita untuk meraih setiap jiwa yang HAUS akan kasih. Kita datang, dan sudah seharusnya kita membagikan Kasih Kristus yang terlah terlebih dahulu kita terima itu.
Kembali lagi pada Lukas, hal inilah juga yang terjadi pada orang samaria itu. DIA sangat peka dengan keadaan orang tersebut, lihat ayat 33 “tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. “. Dia begitu belas kasihan pada orang ini, sehingga dia mau “duduk sama rendah” (ayat 34). terkadang kita manusia selalu mau untuk melakukan “berdiri sama tinggi”, tapi kita gengsi untuk “duduk sama rendah”. dan hal yang terlihat ‘aneh’ ini dilakukan oleh orang samaria dengan sangat tulus. Dia mau melibatkan dirinya untuk membalut luka – lukanya, untuk benar – benar peduli pada orang ini.
seharusnya ini menjadi sebuah refleksi bagi diri kita,
kadang, kita sudah peka dengan keadaan orang lain, tapi kita tidak mau melibatkan diri kita dengannya, masih melihat latar belakangnya, tidak mau mendengarkannya. tanpa kita sadari, kita mungkin sangat cakap saat ‘mendengar’ curhatan teman ketimbang saat ‘orang lain’, saat menuturkan ceritanya. Kita terlalu membedakan dan menggolongkan orang berdasarkan banyak hal.
dan sebuah refleksi terakhir adalah dari kata “PERHATIAN”. ketika kita memberi perhatian bagi orang lain, apakah cuma saat kita melihat dan tanpa melakukan apa – apa, atau bagaimana seharusnya? akar kata PERHATIAN adalah “HATI”, dan imbuhan per–an. jika digabungkan akan menjadi PERAN HATI. itu berarti ketika kita mau memberikan perhatian bagi orang, kita harus benar – benar berperan dengan hati untuk mendengarkan keluh kesah orang tersebut. ataupun ketika kita berkarir. CArierr… ada kata ‘care’ disana. Anda adalah orang yang berpendidikan bukan? itu berarti anda sudah bisa menebak apa maksudku.

“Bapa Sentuh hatiku,
ubah hidupku
menjadi yang baru….
bagai emas yang murni,
kau membentuk bejana hatiku…
Bapa, ajarku mengerti,
sebuah kasih yang selalu memberi..
bagai air mengalir
dan tiada pernah berhenti….
kasihMu, Ya Tuhan…
tak pernah berhenti”

Hari ini, benar – benar diingatkan kembali untuk lebih peka dengan orang lain.
Kristus saja mau menolong orang tanpa melihat latar belakangnya. terlebih Dia rela mati di kayu salib untuk menebus semua dosa manusia (tak terkecuali). Tak ada harga yang Yesus ingin dari kita. Penebusan Kristus adalah sebuah anugrah. Harga yang tak terbayarkan.

Karena Yesus sendiri sudah mengasihi kamu, hendaklah kamu juga mengasihi orang lain 🙂

*Ringkasan dari apa yang di dapat penulis ketika:
1. Doa Pagi di Universitas Kristen Petra, Ruang D204, Pukul 6.15 – 7.30 dengan sharing Firman Tuhan dari ko Elliot C. T
2. Kebaktian Universitas di Auditorium UK Petra pukul 11.40 – 13.00, dengan pembicara Bpk. Nicolas Kurniawan, S.Th.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s