Sebuah Kisah tentang Kehilangan

Beberapa bulan lalu, di akhir liburanku di kota Jogjakarta, aku mendapat kabar yang mendukakan hatiku. Malam itu, aku sedang menatap kosong keluar jendela kereta api yang sedang menuju Jakarta. Hari itu, aku baru saja menyelesaikan liburan singkat bersama 2 orang teman dan sedang dalam perjalanan kembali ke “realita”.

Menunduk pada Debu

Dengan gentar ku melangkahkan kaki, rasa takut datang menghampiri ku tegarkan hati tuk menengok ke belakang berat rasa tuk kembali menatap masa akan datang anganku melayang tinggi…. Angin membawa pergi asa yang tinggal kenangan masih tangguhkah aku berada disini? masih kuatkah ku berjalan dalam kekosongan? Ah….dunia semakin individualis Dengan optimis, ku tahu tak ada yang…

Guruku Tercinta

Raja siang mengelus tubuhku.. Aku disini termangu menahan pahitnya duka.. Di Saat melihat bayang-bayang samarmu beranjak pergi… Ada sejumput asa yang terbesit di dada ini Ada segenggam harapan yang terpatri di hati ini Dengan kasih, kau ukir prasasti baktimu Disini, di sekolah ini kau mendesain dan membimbing anak bangsa Disini, di sekolah ini Kau mengajar,…

Apresiasi Pengabdian

Kemarin… Hari ini… dan nanti.. Bagiku tetap sama.. Bagiku tak ada yang berubah.. Gedung yang sama.. dentangan lonceng yang sama, Wajah yg sama dan tatapan mata yg sama Tapi nyatanya…saat ini terasa asing sangat.. Suasana ini lain sungguh…MENGAPA?? Hari ini ku terpaku berdiri disini, menurut Menurut apa yg membuat dahiku mengerut, Mengurut utk turut…. Surut…..…

Pengkhianatan Sahabat Sejati

Dulu…. KAu hadir dissat ku butuhkan mengisi relung hatiku yang kosong melanglang buana akan tali persahabatan Sahabat yang sejati… itulah yang kutau tentang kamu saat itu mengikat janji setia dengan ucapan bibir berdosa