Mutiara Yang Hilang

Raja siang mengelus tubuhku.. Ku meringis menahan pahitnya duka.. Ku tatap dia “genksels sejati” Jiwaku lega dia masih berada disini… Detik, menit, jam berlalu tanpa memperdulikanku Ku coba kembali menantang raja siang.. ‘tuk tetap bisa menatap dia “genksels sejati” Anganku menepi..hati menghilang.. Tubuhku bagaikan tak bernyawa.. Pahit menikamku dari belakang.. Ku tak percaya senja kan…

Dua Hati Yang Hampir Bersatu

Gemercik air Hujan membasahi sepatuku Kwu berlari menepis genangan air tanpa arah tujuan Kwu terus berlari Mengejar pelangi yang samar cemasku belum berujung tanpa henti Kwu berangan Dan awan cerah kini melindungiku..