Sebuah Lagu di Perjalanan Kereta Malam
Lagu ini membuatku menangis di dalam kereta dan merenung kembali akan seluruh kebaikan Tuhan di dalam hidupku.
Lagu ini membuatku menangis di dalam kereta dan merenung kembali akan seluruh kebaikan Tuhan di dalam hidupku.
Tepat tanggal 12 Oktober 2017 yang lalu adalah perayaan 2 tahun aku bekerja di Jakarta. Pada tanggal 9 Oktober 2015 malam, aku pindah dari Surabaya ke Jakarta untuk bekerja di sebuah Yayasan Kristen di Jakarta. Tentu, hal ini tak pernah kubayangkan sebelumnya.
Beberapa bulan lalu, di akhir liburanku di kota Jogjakarta, aku mendapat kabar yang mendukakan hatiku. Malam itu, aku sedang menatap kosong keluar jendela kereta api yang sedang menuju Jakarta. Hari itu, aku baru saja menyelesaikan liburan singkat bersama 2 orang teman dan sedang dalam perjalanan kembali ke “realita”.
Malam itu, semua orang berjalan bersama-sama. Ada yang berdua dengan pasangannya, ada yang beramai-ramai dengan teman-temannya, ada keluarga baru dengan bayi mereka yang masih kecil di dalam kereta bayi, ada keluarga besar yang asyik ber-wefie bersama. Mereka menikmati waktu bersama orang yang mereka cintai. Aku menunduk dan menyadari bahwa aku ada disana, di tengah keramaian itu, sendiri.
Andai aku bisa merasakan waktu-waktu itu disaat Natal tahun ini. Andai….
Kematian terdengar begitu menakutkan. Namun, sayangnya kematian datangnya tidak dapat diprediksikan. Setiap orang tentu saja akan menghadapi kematian, entah hari ini, besok, dua hari lagi, atau beberapa tahun lagi. Tak seorang pun yang tahu kapan kematian itu akan merenggut nyawa kita.