Jurnal #SelfQuarantine: Mengirimkan Semangat Melalui Virtual Letter

Jurnal Agnes, Day 56 #SelfQuarantine

Selama masa-masa karantina mandiri di sebuah kosan kecil di kawasan Jakarta Barat, aku mendapatkan banyak perhatian dari teman-temanku di Jakarta maupun di luar kota. Sebuah pesan singkat “Gimana Nes di Kos? Apa semua bahan makanan tercukupi?”, tak lama kemudian aku menerima paket kiriman makanan dari temanku tersebut. Beberapa yang lain juga mengirimkan pesan untuk mengajak video conference bersama di malam hari atau sekadar menanyakan kabar. Ketika aku mengatakan sedang sakit, tak lama kemudian datang paket ayam angkak dan vitamin. Atau terkadang, aku menerima pesan singkat “Nes, aku buat cookies. Kamu mau?”

Aku baru menempati kos-ku yang sekarang kurang lebih 1 bulan saat pandemi muncul. Sehingga, tentu saja, aku tidak mengenal tetangga kamarku sama sekali. Untungnya, kosku cukup nyaman untuk working from home. Namun, perhatian dari teman-temanku tersebut sangat menyentuh hati. Ada istilah “kita berada pada ombak yang sama namun dengan kapal yang berbeda”. Dan dalam masa-masa ini, walau pun semuanya sama-sama susah, mereka tetap menunjukan perhatian dan kasih sayang satu sama lain.

Aku lalu bertanya-tanya, apa yang bisa kulakukan untuk teman-temanku? Pay it Forward. Ketika aku menerima satu kebaikan dari seorang teman, aku ingin membalasnya dengan melakukan satu kebaikan lagi bagi seorang temanku yang lain. Aku mengirimkan beberapa paket makanan bagi teman-temanku di Jakarta atau di luar kota. Karena keterbatasan dana, tentunya paketnya termasuk paket murah dan tidak banyak. Aku juga kadang membelikan makanan lebih saat aku memesan makanan online. Namun, aku tidak bisa melakukan ini terus menerus mengingat kantongku yang terbatas. Lalu aku mencari cara lain. Akhirnya tercetus ide sebuah Virtual Letter.

Selama masa karantina, aku semakin banyak waktu untuk belajar ilustrasi (lihat beberapa karyaku di sini). Melalui bakat yang sedang kuasah ini, akhirnya aku membuat simple character dari wajah teman-temanku.Aku menggambar masing-masing karakter sederhana sehingga membuat virtual letter ini lebih terasa secara personal. Virtual letter yang kubuat berisikan gambar karakter mereka, sebuah pesan singkat tidak lebih dari 2 kalimat dan sebuah ayat Alkitab yang aku pilih khusus masing-masing. Dua hari lebih aku membuatnya dan mengirimkan ke mereka satu per satu melalui pesan whatsapp.

Saat membuat virtual letter ini, menggambar karakter teman-temanku masing-masing, aku semakin bersukacita. Mungkin ini hanya sebuah surat virtual yang sederhana. Namun, aku yakin, ayat Alkitab ini akan memberikan mereka kekuatan. Aku berdoa, kiranya surat virtual ini membawa sukacita dan penguatan bagi teman-temanku.

Kamu bisa mengirimkan gambar ini ke sahabatmu sebagai bentuk terima kasih.
(Klik kanan untuk save atau klik di sini untuk download)

Bagaimana kamu mengisi hari-hari karantina mandirimu? Apa yang sudah kamu lakukan untuk menguatkan orang-orang disekitarmu? Yuk bagikan pengalaman kamu di kolom komentar.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s