Melihat Lebih Dekat Negeri Laskar Pelangi: Island Hopping Belitung
11 Mei 2018, Perjalanan hari kedua di negeri Laskar Pelangi 🙂
Sejujurnya, hari kedua ini adalah hari yang paling kunantikan diantara 3 hari di Belitung. Mengapa? Because, it’s time for beach!! You will spend the whole day at the beach. Heaven on earth. Right?
Perjalanan dimulai pukul 8 pagi. Tempat penginapan kami menuju tempat penyebrangan hanya berjarak 35-45 menit. Pulau-pulau ini terletak di Belitung Barat.
Kami akan menyebrang menggunakan kapal. Harga kapal sudah termasuk dengan biaya yang kami bayarkan ke pihak travel. Jika kamu berpergian secara mandiri (tidak menggunakan jasa tour), kamu bisa menyewa kapal ini dengan harga Rp. 500.000 untuk maksimal 8 orang. Harga tersebut belum termasuk dengan pelampung dan alat snorkling. Sedangkan jika ingin menyewa pelampung dan alat snorkling dikenakan biaya Rp.25.000/orang dan kaki katak juga seharga Rp.25.000/orang.
Saat pagi hari, cuaca sangatlah cerah dan panas terik. Sayangnya, ketika kami sedang berada di tengah laut, awan gelap datang dan hujan. Cuaca hari itu sangatlah tidak menentu. Setelah gerimis, cuaca kembali sangat terik. “Ah, semoga cuaca bisa bersahabat, sehingga island hopping kali ini dapat berjalan lancar”, pintaku!
Titik Keberangkatan: Pantai Tanjung Kalayang
Perjalanan dimulai dari Pantai Tanjung Kalayang. Pantai ini hanya menjadi titik keberangkatan kami menjelajahi pulau-pulau. Saat kami tiba, banyak orang juga yang sudah bersiap-siap menyebrang untuk island hopping. Sebelum berangkat, kami diarahkan untuk berfoto di sini, mengambil video menggunakan drone untuk dokumentasi Wuki Travel.

Pantai Tanjung Kalayang, titik keberangkatan kami untuk islands hopping
“Thanks untuk Mas Gugun yang berhasil ‘menyuruh’ kami berlari dan berputar-putar mengejar drone! Videonya keren! (kamu bisa menonton videonya di akhir cerita ini)”
Island Hopping: Pulau Batu Garuda
Umumnya para wisatawan tidak singgah di Pulau ini. Mereka hanya berfoto dari kapal dengan latar belakang Pulau Batu Garuda. Disebut Pulau Batu Garuda dikarenakan terdapat bongkahan besar batu granit yang berbentuk seperti burung Garuda.

Pulau Batu Garuda
Kami pun di atas kapal berganti-gantian mengambil gambar dengan spot Batu Garuda ini. Sangat Menyenangkan.
Island Hopping: Pulau Batu Berlayar

Pulau Batu Berlayar
Perjalanan dilanjutkan di Pulau Batu Berlayar. Di sini kami turun dari kapal dan mengambil sebanyak mungkin foto yang bisa diambil 😀 Ada juga seorang bapak yang menjual penyu untuk dilepas di air. 1 penyu dihargai Rp.10.000.
Karakteristik dari pantai ini, umumnya sama dengan pantai-pantai lain di Belitung, yaitu pasir putih dan bongkahan besar batu granit. Disebut Batu berlayar karena bentuk Batunya yang berdiri kokoh, menjulang ke atas, seperti sedang membentangkan layar.
Island Hopping: Pulau Lengkuas / Langkoas
Dari Pulau Batu Berlayar, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Lengkuas. Pulau Lengkuas sedikit berbeda dengan pulau yang lain. Di pulau yang lain hanya terdapat pasir dan batu, sedangkan di Pulau Lengkuas, kamu bisa menjumpai tempat makan, toilet dan juga tak lupa sebuah mercusuar putih yang menjulang setinggi 70 meter. Mercusuar yang dibangun sejak zaman penjajahan tahun 1882 ini menjadi salah satu ikon pariwisata di Belitung. Kamu bisa menikmati pemandangan Belitung dari puncak mercusuar (lantai 8). Namun sayangnya, wisata hingga puncak mercusuar sudah ditutup, sehingga kamu hanya bisa sampai di lantai 3.
Setelah dari Pulau Lengkuas, perjalanan kami lanjutkan ke tengah laut di daerah Pulau Lengkuas untuk snorkeling. Sayangnya, waktu itu awan semakin gelap dan gerimis. Hal itu membuat ombak laut cukup besar dan menurut tour guide kami, cuaca saat itu tidak baik untuk snorkeling. Kami menunda snorkeling kami dan melanjutkan perjalanan terlebih dahulu ke Pulau Pasir.
Island Hopping: Pulau Pasir / Gusung
Saat perjalanan menuju Pulau Pasir, saya mencari-cari sebuah “pulau” dan bebatuan tempat kami harus berhenti. Namun, sayangnya saya tidak menemukannya, dan kapal kami berhenti di “tengah-tengah” laut dengan sedikit pasir yang timbul di permukaan. Kapal-kapal yang lain pun parkir disana dan terlihat banyak orang yang sedang menikmati pantai ini.
Saya sedang berada di Pulau Pasir, atau kata penduduk Belitung “Gusung”. “Pulau” ini hanya ada ketika air laut sedang surut. Maka, tak jarak jika banyak turis tidak bisa kesini karena waktu kedatangan yang tidak tepat. Kamu dapat mengunjunginya ketika waktu air surut atau sekitar jam 15.00 WIB.
Island Hopping: Snorkeling: Karang Salam
Setelah snorkeling yang tertunda karena cuaca yang kurang mendukung, akhirnya kami snorkeling juga di daerah Karang Salam. Kapal berhenti di tengah lautan dan kami satu bersatu “lompat” ke laut dan snorkeling. Karang disana sangat indah, hanya saja kamu harus berhati-hati karena ada duri babi. Selain itu juga, ada banyak ikan-ikan kecil yang indah. Sayangnya, kamera saya pun tidak cukup canggih untuk “berenang” di air, sehingga tidak dapat merekam keindahan bawah laut tersebut dengan sebuah foto.
Secara pribadi, ini pengalaman pertama saya snorkeling. Saya tidak bisa renang, dan bermodalkan pelampung, dan tali kapal untuk berani snorkeling. Bapak pemilik kapal membantu saya untuk “menyesuaikan” diri saya di tengah laut dan menggunakan alat snorkeling.
Baca cerita snorkeling saya di post instagram di bawah ini
Ini menjadi salah satu yang paling saya suka dari perjalanan ke Belitung kali ini 🙂
Island Hopping: Pulau Kalayang
Hari sudah semakin sore. Perjalanan islands hopping kami hari ini tak terasa sudah sampai dipenghujung. Pulau terakhir yang kami datangi yaitu Pulau Kalayang. Berbeda dari pantai/pulau lain yang kami kunjungi, di sini terdapat hutan kecil yang ada goa di dalamnya. Namun, kamu jangan membayangkan goa seperti goa pada umumnya. Goa disini terbentuk dari tumpukan batu granit raksasa, yang menyisakan space yang terlihat seperti goa. Ada juga telaga bidadari yang berada dekat dengan goa tersebut.

Perjalanan menuju Goa
Setelah dari Pulau Kalayang, perjalanan kami lanjutkan kembali ke Tanjung Kalayang. Di sini, kami bersih-bersih badan dan siap melanjutkan ke pantai terakhir, Pantai Tanjung Tinggi.
Island Hopping: Pantai Tanjung Tinggi / Pantai Laskar Pelangi

Spot Sunset di Pantai Tanjung Tinggi. Ada juga pasangan yang sedang melakukan foto pre-wedding
Jika kamu pernah menonton film Laskar Pelangi, kamu pasti tidak asing lagi dengan pantai ini. Pantai Tanjung Tinggi dapat diartikan sebagai sebuah semenanjung dengan bebatuan yang tinggi. Sayangnya, sore itu, hujan dan awan gelap. Sehingga kami tidak bisa menikmati keindahan pantai ini dengan sempurna.

Wan Bie Resto.

Penyajian awal Nasi Bedulang
Perjalanan hari kedua pun selesai. Badan kami begitu lelah. Sebelum kembali ke Penginapan, kami menikmati makan malam di Wan Bie Resto. Kami makan makanan khas Bangka Belitung “Bedulang”. Makanan ini biasanya disajikan di acara adat/pernikahan. Biasanya dalam acara adat, ada aturan-aturan yang harus diikuti untuk makan makanan Bedulang ini.
Baca juga cerita perjalanan menjelajahi negeri Laskar Pelangi di hari pertama dan ketiga:
#Day1: Menjelajah Belitung Timur
#Day3: Danau Kaolin, Kong Djie, dan Belitung Selatan
Pingback: Menjelajah Belitung Timur | Journey of Life
Pingback: Danau Kaolin, Kong Djie dan Belitung Selatan | Journey of Life