dokumentasi pribadi

Beberapa waktu lalu, saya melakukan perjalanan pertama saya ke luar negeri. Saya berangkat dari Jakarta dan menuju Singapore pada minggu siang. Perjalanan ini cukup saya nanti-nantikan, karena saya ingin melihat “apa sih yang ada di luar negeri sehingga orang Indonesia selalu menjelekkan negerinya sendiri jika dibandingkan dengan negara lain”. Sesampainya di Singapore, setiap sudut kota saya amati. Saya tidak ingin melewatkan hal . sekecil pun. Saya banyak bertanya pada rekan seperjalanan saya. “Wow. Rapi dan teratur”, itu ada dipikiran saya pertama kali. Saya juga melihat beragam budaya orang-orangnya. Ada yang berbahasa inggris, india, chinese, thailand dan lainnya.

Malam harinya, ketika ingin makan malam, saya pergi ke sebuah mall menggunakan MRT. Ketika di dalam MRT saya mengamati dan mencari dimana sopir MRT ini? Saya takjub ketika rekan saya mengatakan bahwa untuk beberapa jalur, MRT ini bergerak secara otomatis. WOW, luar biasa.

Sekali lagi saya takjub melihat keteraturan dan kebersihan stasiunnya. Setiap orang yang berjalan pun sangat teratur, mengambil tempat sebelah kiri untuk berjalan pelan, dan jika ingin terburu – buru dapat mengambil jalur kanan. Tidak ada yang namanya kemacetan, dan ada kepadatan lalu lintas. Semua teratur. Sangat teratur (bagiku).

Saya berada di Singapore hingga 10 hari kedepan, dan tentu saja, saya tidak ingin melewatkan berbagai hal yang terkenal dari Singapore, yang dapat saya jangkau pada malam hari. Ini dikarenakan pada siang hari, saya harus bekerja, dan hanya mempunyai waktu luang di malam hari.

Malam ketiga, saya bersama rekan kerja saya dari Singapore dan juga Malaysia, pergi ke Garden by the bay. Perjalanan yang luar biasa menakjubkan. Kami melihat pertunjukan yang merupakan kombinasi musik dan lampu. Kami juga melihat pertunjukan Wonderful water fountain show di Marina Bay Sands. Pertunjukan yang kami lihat merupakan permainan antara air dan cahaya. Tentu saja, semua ini buatan tangan manusia.

Terlepas dari itu semua, saya begitu takjub ketika melihat bahwa semua yang ada disini adalah hasil eksplorasi dari manusia. Ini bukan sebuah wisata alam, seperti yang ada di Indonesia pada umumnya. Ini semua buatan tangan manusia.

Hal ini membuat saya berpikir kembali akan Sang Pencipta.

Jika, tidak ada Allah, dan dunia ini terbentuk dari ledakan alam dan manusia yang berevolusi, maka sangat teramat kecil kemungkinan untuk mendapati otak yang luar biasa yang bisa dipakai untuk membuat sesuatu yang besar dan kreatif. Bagaimana bisa dari sebuah ledakan dan dapat membentuk sesuatu yang teratur?

Ya, semua ini diciptakan oleh manusia menggunakan otak yang diberikan oleh Sang Pencipta. Dia Pencipta yang begitu dashyat dan ajaib. Jika manusia ciptaannya saja bisa membuat sesuatu yang wow, maka sangat mungkin bagi Allah untuk melakukan sesuatu yang lebih dari itu. Sangat mungkin bagi Dia untuk terus menjaga kita. Dia yang memberikan kita pengharapan akan kehidupan yang kekal.

Dia, Sang Pencipta telah memberikan kita kebebasan untuk menggunakan otak dan talenta kita masing-masing. Hal yang kecil dan simple, bisa dia buat menjadi besar dan memberkati banyak orang.

Bagiku, jika dibandingkan dengan Indonesia, memang sangat banyak hal yang berbeda. Namun, kita sebagai masyarakat Indonesia, jangan berkecil hati. Bukankah kita juga dapat terus mengeksplorasi talenta kita dan membuat Indonesia menjadi lebih baik?

Kuncinya ialah, terus berusaha, lakukan apa yang kita bisa lakukan dengan maksimal. Milikilah disiplin dan itu semua dimulai dari diri kita sendiri. Jangan hanya menjadi pengkritik akan kinerja pemerintah. Tapi mulailah dari diri kita sendiri untuk mengubah dunia ini. Jangan lakukan KKN, pikirkan yang terbaik untuk banyak orang. Dan suatu saat, Indonesia pasti bisa lebih baik.