Pernahkah berpikir mengenai hal besar yang Tuhan sudah lakukan bagi kita? Mungkin menolong kita dari kecelakaan maut? Mendapat beasiswa untuk menuntut ilmu di universitas terbaik? Pernahkah berpikir tentang itu?
Mungkin sebagian dari kita pasti pernah berpikir tentang hal tersebut. Bahkan dengan semangat menyaksikan kisah hidup ini di gereja, komsel atau persekutuan lainnya.
Bagaimana jika dalam sebulan tidak ada hal yang ‘besar’ yang Tuhan lakukan bagi kita? Bagaimana jika peristiwa hari per hari itu hanya peristiwa – peristiwa kecil, layaknya rutinitas yang selalu kita lakukan? Apa kita menemukan pemeliharaan Tuhan disana?
Jawabannya, YA! Tuhan juga berkarya didalam kehidupan kita dalam segala hal. Dia menjaga kita dari ujung rambut, sampai ke ujung kaki. Tapi bagaimanakah biar kita bisa ‘peka’ dengan penyertaan Tuhan?
- Rindu berelasi dengan-Nya
Pasangan LDR yang sering melakukan komunikasi via telepon, pada umumnya sangat terlatih untuk ‘peka’ dengan suara yang ada di seberang telpon. Dia akan tahu, apa benar ini suara kekasihnya, apa kekasihnya sedang berbicara sampai makan, menelpon menggunakan earphone, dan banyak hal lainnya.Semua itu dia ketahui karena intensitas mereka melakukan komunikasi. Kuantitas dan Kualitas dalam relasi itu sangat penting. Begitu juga, relasi kita dengan Tuhan. Kita akan menjadi lebih peka dan bisa membedakan suara Tuhan, melalui kuantitas dan kualitas relasi. Bukan hanya itu, relasi juga membuat kita semakin memahami mengenai apa yang Tuhan mau bagi kita untuk dilakukan. Roh kudus akan menggelitik hati kita ketika kita ingin melakukan hal yang salah. Relasi itu, bisa dimulai dengan pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, dan komitmen kita untuk setia belajar mengenal-Nya. Selain itu juga, relasi dibangun dengan membaca dan menjadikan firman-Nya sebagai pedoman dan pegangan kehidupan, membangun relasi melalui doa, saat teduh, pujian dan penyembahan kepada-Nya. - Penyerahan diri secara total
Tuhan menuntut kita untuk melakukan penyerahan diri total kepada-Nya. Dalam Matius 16:24, mengatakan “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Kristus menginginkan diri kita secara utuh. Lakukan penyerahan total hidupmu kepada-Nya. Setiap aspek, baik keluarga, pekerjaan, pangilan hidup, pasangan hidup, kuliah, masalah keuangan, apapun itu, serahkan itu kepada-Nya. “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; “–Mazmur 37:5. Melalui penyerahan total kepada Kristus, kita akan semakin peka dengan penyertaan Tuhan, karena kita meyakini bahwa “semua yang terjadi dalam hidup kita, tak lepas dari kedaulatan-Nya”. Hal itu akan membuat kita menyadari bahwa, kita dapat hidup hari ini, kita dapat naik bus yang tidak desak-desakan, kita jatuh di sekolah, kita dapat makan pizza hari ini semua karena kedaulatan dan providensia-Nya.
Dengan menyadari hal ini, hidup kita akan semakin mengucap syukur dan tidak lagi mengeluh. Kita akan hidup dalam damai sejahtera, semakin peka dengan kehendak Tuhan dan selalu bersukacita.
Jakarta, 21 Oktober 2015