“jadikan kami satu seperti kerinduan mu
Agar dunia tahu, bukti nyata dari kasihMu
Sebelum kami pergi, membritakan kasihMu
Mulailah dari kami lebih dulu
JADIKAN KAMI SATU”
Lantunan lagu “Jadikan kami Satu” mengawali perjalanan imanku dalam 1 periode kepengurusan Pelayanan Mahasiswa 2013-2014. Perjalanan iman yang panjang dan penuh tantangan. Berawal dari bersama – sama untuk duduk dan memikirkan tindakan nyata sebagai perwujudan pola kegerakan Pelma lewat apa yang namanya Pramuker (Pra Musyawarah Kerja). Kemudian, terus berlanjut hingga CSMC (Christian Student Ministry Camp) dan Musyawarah Kerja (Muker). Singkat cerita, aku benar – benar bersyukur banget bisa melayani di Pelayanan Mahasiswa. Tempat dimana, aku semakin bertumbuh untuk mengenal Kristus dan juga tempat dimana aku menemukan sebuah keluarga kedua. Saudara dalam Kristus yang saling berbagi suka dan duka, kekonyolan, kegelisahan, makanan dan minuman. Sudah tidak ada rasa sungkan jika ingin kentut, ngupil, dan sesuatu yang jorok secara sembarangan lagi. Tempat yang selalu nyaman dan merasa tenang ketika aku menangis.
Walaupun dalam perjalanan ini banyak sekali tantangan dan salah paham satu dengan yang lain, tapi itulah sebuah keluarga. ya, senang banget bisa mengenal dan bertumbuh juga dalam Bidang Persekutuan. Bidang yang kelihatannya paling sibuk dan sering tampil di setiap jenis ibadah (gak selalu). Bidang yang selalu resah, gelisah ketika akan tiba hari senin. “o o… senin lagi…”. Ya, semua karena kami memegang program Kebaktian Universitas yang diadakan tiap senin. Dan itu punya tantangan tersendiri.
Tapi sekarang, bukan itu yang ingin aku sharingkan. Aku Cuma ingin ngomong kalau aku begitu sayang kalian Bidang Persekutuan. Apalagi adik – adikku yang baru masuk dan melayani bersama kami: Sherly a.k.a Cherrry, Sidley a.k.a Unyilll, Irene a.k.a Iyeeeng, Lisa a.k.a Licaaaah, Agnes a.k.a Sutjii dan Levia a.k.a Lephiiaaah. Memiliki kalian, menggila bersama kalian itu anugrah banget untukku. Dulu, Tuhan memanggil pulang mamaku bersama adikku untuk kembali ke surga. Awalnya aku marah dan kecewa sama Tuhan, sampai pada titik balikku di Kamp Mahasiswa. Tapi dalam perjalanan itu, kadang aku masih bertanya, apa sih yang Tuhan mau? Dan inilah jawaban Tuhan, Tuhan mengambil pulang adikku, tetapi Dia yang punya hidup ini mengirimkanku lebih dari 1 adik. Ada banyaaaaak adik di Pelma. Bukan Cuma kalian Bidang Persekutuan, tapi juga adik – adikku di kelompok Tutorial (Andy, Fide, Owen), juga adik KTB ku (Vica dan Tata), Kezia, Brenda dan semuanya. Ah, bukan Cuma adik, Tuhan juga mengirimkanku cece dan koko yang baik banget. Berasa punya kakak yang selalu perhatian ke aku, ya, walaupun kadang mereka memukulku dengan kasih, heheheh
Kalau mengenang kembali semua yang telah Tuhan lakukan atas hidupku, aku tidak akan berhenti untuk mengucap syukur. Mengenal dan bertumbuh bersama kalian merupakan sebuah previlege untukku.
Sekarang, aku berada di Rapat Tengah Kepengurusan Pelayanan Mahasiswa. Banyak hal yang kembali ku renungkan, bukan Cuma pertumbuhan iman ku saja, tetapi juga relasiku dengan sesama. Rateng, adalah tempat kami saling mengeratkan tali persaudaraan kami. Mengenal lebih jauh lagi sebagai seorang saudara di dalam Tuhan. Ah, bakal kangen masa – masa itu.
Di malam terakhir camp kami, aku sempat mengobrol dengan sahabat baikku sambil melihat saudara – saudara ku yang lain sedang berkumpul, bernyanyi dan menghabis malam itu bersama – sama. “Akankah ini terulang?” “Tidak mungkin” “Bgaimana jika tahun depan, kita sudah berpisah dan tidak melayani di satu tempat yang sama lagi? Kita pasti akan merindukan saat – saat ini”. Aku takut kehilangan kalian.
Mungkin hingga saat ini, aku selalu menjadi pengkritik sejati, tapi itu bukan karena ingin menjatuhkan, tetapi karena aku punya beban yang besar untuk hal itu. Walaupun terkadang caraku salah, dan kuakui itu.
Ah……… ngomong tentang Pelma dan segala isinya, gak akan pernah berujung deh. Satu kata ANUGRAH! Terima kasih Tuhan sudah mengijinkanku bersama mereka, Terima Kasih Pelayanan Mahasiswa, Terima Kasih Bidang Persekutuan, Terima Kasih adik – adikku.
“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita” – Filipi 1 : 3 – 4
Every promise we can make
Every prayer and step of faith
Every difference we will make
Is only by His grace
Every mountain we will climb
Every ray of hope we shine
Every blessing left behind
Is only by His grace
Grace alone which God supplies
Strength unknown He will provide
Christ in us our cornerstone
We will go forth in grace alone
Every soul we long to reach
Every heart we hope to teach
Every where we share His peace
Is only by His grace
Every tear we wipe away
Every sorrow turned to praise
Is only by His grace