Sebuah perjalanan yang menyenangkan bersama mereka yang kukasihi, mereka yang menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk mengubah hidupku
Hari ini, 8 Maret 2013, bersama dengan 15 orang teman lainnya, kami melakukan perjalanan menuju bagian ujung jawa timur, Banyuwangi. Menggunakan 2 buah mobil kami melewatkan malam hari kami di perjalanan. Sebuah perjalanan yang panjang, dengan canda tawa dan tentunya dengan kelelahan yang luar biasa hebatnya. Ban mobil yang pecah di perjalanan membuat kami harus berhenti beberapa jam di dini hari, di daerah yang gak kami tahu apa namanya. Untunglah, kami terbantu oleh seorang bapak yang kebetulan ada di TKP. Hehehe… dalam perjalanan kami banyak mengobrol dan ya membangun kembali relasi kami satu dengan yang lainnya. Relasi, bukan ngomong soal jobdesc saat kami sedang berada di Pelayanan Mahasiswa (salah satu organisasi kemahasiswaan di UK Petra). Aku sadar, bahwa terkadang selama ini kita hanya membangun tembok pelayanan saja, tali relasi kita hanya sudah jobdesc dalam organisasi, dan sangat kurang sekali waktu untuk kita refreshing bersama seperti ini. Dan yaaah… saya sangat senang dengan ini semua.
Singkat cerita, target kami untuk melihat sunrise di puncak Kawah Ijen gagal sudah. Karena beberapa kendala di perjalanan, kami sampai di Ijen, molor dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Satu hal sih, tetap bersyukur sama Tuhan karena bisa menjaga kita semua sampai saat ini. Dan taraaaaaa……. kita tiba di ijen. Kami harus melakukan pendakian lagi kurang lebih 2 jam untuk sampai ke puncaknya. Saat nya memakai perlengkapan mendaki dan mulailah kita melakukan pendakian. Sebenarnya sih, bukan pendakian seperti para pecinta alam gitu sih, ini hanya jalan biasa, hanya saja tracknya itu naik – naik gunung. Hehehe.. its ok, bagi kita yang gak biasa daki gunung, ini sangat menantang.
Dari semangat perlahan – lahan mulai mengendor. Dengan satu pertnyaan dan jawaban yang sudah hampir sumpek kita dengarnya. “Ini masih jauh ta??” “gak koq, sudah dekat”. Dan definis dekatnya itu adalah puluhan km lagi -__- walaupun capek, satu hal yang tak kita lupakan dalam perjalan ialah, foto – foto. heheh…. okeeh, singkat cerita (lagi) kita sampai mendekati puncak kawah ijennya. Sayangnya, kabut semakin tebal, asap belerang dimana – mana dan hujan deras pun turun. Sebagian dari kami, berhenti sampai di pos penimbangan belerang dan hanya sebagian kami yang melanjutkan perjalanan ke atas. Intinya, kami gak sampai di puncaknya. But, kami sangat senang. Secara pribadi sih aku melihat sekali lagi ajaibnya Tuhan itu lewat alam yang Dia ciptakan. Begitu indah, sudah sepatutnya kita harus menjaganya. Manifestasi Allah dalam alam ini begitu luar biasa.
Dalam perjalanan menuju ke atas kawah ijen, aku mengobrol dengan seorang bapak yang pekerjaannya sehari – hari sebagai buruh belerang. Sudah lebih dari 10 tahun dia menekuni pekerjaan ini. Dan upah yang dia dapat begitu gak seimbang dengan apa yang dia kerjakan. Yang terlintas di pikiranku saat itu ialah: kita yang bekerja dan sudah mendapat upah yang seimbang pun kadang mengeluh dan berkata gak cukup. Gak pernah puas dengan apa yang sudah kita dapat. Tapi, lihat bapak ini, dalam kesederhanaannya dia begitu ikhlas dan begitu bersyukur walau dengan upah yang pas-pasan. Mengangkat belerang yang beratnya 30 – 75 kg dari puncak kawah ijen ke pinggiran gunungnya, benar – benar sesuatu yang berat. Aku salut, dengan gigih bapaknya berjuang keras, juga demi menyekolahkan anak – anaknya yang sekarang sedang duduk di bangku kelas 3 SMA. Bapaknya ingin menuruti keinginan anaknya untuk kuliah kedokteran, tapi apa daya, dana mereka terbatas. Bapaknya tetap berusaha dan memberikan kuliah Keguruan pada anak – anaknya. Aku salut sama bapak itu, bapak yang aku lupa tanya siapa namanya. Aku teringat pada kedua orang tuaku, sudahkah aku mengungkapkan rasa sayangku ke mereka? Mengucapkan terima kasihku pada mereka? Menghargai setiap tetesan teringat dan peluh mereka saat bekerja dengan belajar yang baik? Sudahkah aku…??? terdiam dan mencoba tersenyum saat bapaknya itu pamit denganku. Aku terhenti di tengah perjalanan karena harus beristirahat. Saat itulah, pikiranku memunculkan ribuan pertanyaan. Tapi, apakah ini hanya sebagai sebuah refleksi saja?? Hm…..
Karena hujan deras saat itu dan kondisi fisik kami yang begitu capek dan lelah akibat kehujanan, kami segera menyudahi perjalanan dan bermaksud kembali ke Surabaya. Sebelumnya, kami berhenti ke rumah teman kami di Banyuwangi untuk bersih – bersih diri, istirahat dan makan sianng. Sambutan mereka hangat sekali, berasa di rumah sendiri. Hangat dan penuh kasih. malam harinya, kami segera pamit dan melakukan perjalanan kembali ke Surabaya. Dalam perjalanan kami semua tertidur pulas, kecuali yang menyetir tentunya. Hehehe…. kami tiba di kost dini hari, dan satu kalimat saja untuk perjalanan kali ini: LUAR BIASA, VERY EXCITED!!!!
Terima Kasih Tuhan untuk semuanya, untuk waktu dan sebuah refleksi yang kuharap juga berdampak sampai applikasinya juga.
Thank you, guys… thank you untuk perjalanan ini…………..
God Bless You all
Late blogging
13 April 2013