Sebuah perasaan senang tersendiri yang tak bisa tergambarkan saat melihat mereka ada disekitarku dan sedang tersenyum simpul yang manis sekali. 17 brothers yang hebat dan selalu jadi motivasiku juga disemester ketiga ini.
Air mataku jatuh, ketika kutatap mereka satu per satu, dan tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutku ketika kegiatan tutorial Etika berlangsung. Begitu sedih, karena saat itu aku tidak bisa membagikan apa yang sudah terlebih dulu aku dapat ke mereka. Sebuah kekecewaan tersendiri, tapi tak membuatku putus asa ketika itu.
Aku terus berusaha, mungkin di saat kelas berlangsung, aku tidak bisa mengungkapkan itu, tapi diluar kelas, aku bisa beri seluruh apa yang aku punya bagi mereka.
Kebahagiaan tersendiri ketika mereka senang dengan kuliahnya yang ‘sulit’ itu tetapi bisa mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik. Ada sukacita ketika melihat mereka, pergi (capek-capek) mengikuti kegiatan CSLC, yang berarti mereka siap diproses 🙂
Semua dari mereka, sangatlah butuh kasih sayang. Mereka terlalu ‘kesepian’. Dan aku ingin membagikan hidupku juga untuk mereka, memberi dampak bagi mereka, agar mereka dapat melihat Kristus di dalamku.
Seperti Bapa sayang anakNya, walau aku bukan ayah mereka, tidak ada hubungan darah dengan mereka, tapi aku begitu mengasihi mereka seperti adik – adikku sendiri. Mereka tanggung jawab moralku dan aku akan berusaha semaksimal mungkin dengan mengandalkan Tuhan untuk membawa mereka lebih dekat dan dekat lagi kepadaMu.
Membaca diary H-7 kematian mereka, membuat ku sedih, tersenyum, menangis dan kadang tertawa dan BANGGA karena mereka. Tapi terima kasih teman – teman, kalian sangatlah rajin dan tulus.
Hidup yang kalian jalani sekarang adalah milik Tuhan, bukan milikmu lagi. Do your best for glorify HIS name.
Innovative 🙂