Mengikut DIA

01-April 2012
Hari ini, semua yang terjadi mengingatkan ku pada kejadian kurang lebih setahun silam, tepatnya tanggal 10 april 2011.
Saat dimana aku mengaku sendiri imanku di hadapan Tuhan dan jemaatNya. Saat dimana aku siap untuk memikul salib Yesus, menyangkal diri dan mengikut Dia. Bersama Papa, Tante, Adik dan juga semua keluarga yang lain yang selalu mendukung ku. Teman-teman sekelas di SMA, teman-teman katekisasi, semua orang. Sekarang, setahun telah berlalu dan apa yang telah kuperbuat setahun ini?
Sungguh, mengikut Dia tidak semudah yang kupikir. Dicemooh, dicela, dibenci dan AKU SIAP hadapi itu. Karena ku yakin, semua penghinaan itu tak ada apa-apanya disbanding apa yang telah Yesus lakukan dalam hidupku.
Dan ya, sekarang, saat melihat teman-temanku memakai baju yang sama seperti setahun lalu kupakai, ingatan dan kerinduan itu kembali muncul. Aku rindu, disaat aku memakai baju hitam itu bersama adikku, berjalan menuju RumahMu yang kudus bersama keluarga dan mengaku iman ku disana. Disaat namaku disebut dan dengan siap ku katakan “Ya, saya mengaku, bersedia dengan segenap hati”. Sebuah kalimat yang sebenarnya tak ada apa-apanya dibanding HATI yang mau mengaku Kristus.

Aku rindu, disaat semua handai taulan datang ke rumahku, memelukku dan doa yang sama terucap dibibir mereka semua “semoga jadi pengiring Kristus yang setia”. Ya, doa itu akan terjawab 
Bukan hanya itu, saat mereka semua melihat aku memakai pakaian hitam yang berbalutkan “kain pikul”, kalimat yang sama juga terucap hamper dari semua orang yang datang “Agnes, kau mirip sekali dengan mamamu”. Ya, aku mirip, mirip sekali dengan mamaku. Dan aku Cuma bisa tersenyum, tapi hatiku berteteskan air mata berharap mama melihatku mengaku imanku di RUmah Tuhan tadi.
Sekarang, aku sendiri disini. Tanpa seorang pun. Hanya bisa melihat keramaian yang terjadi di kota kecilku lewat facebook, bbm, twitter, dll. Ya, aku sudah dewasa, dan susah seharusnya aku sudah dewasa dalam imanku. Menjadi contoh, terang bagi sesama, dan terutama TETAP SETIA BERADA DI JALAN Tuhan.
Mengikut Yesus bukan perkara yang gampang. Banyak tantangan dan cobaan, tapi tetaplah bersandar padaNya. Itu caraNya membentukMu menjadi luar biasa, mengukir sebuah bejana yang Indah dengan sangat telaten, walau sakit, tapi hasilnya akan lebih indah dari yang kau bayangkan.
Selamat DIteguhkan menjadi anggota sidi GPM – GPIB, kawan – kawan ku 🙂
(special to :
– Carlos Erwano
– Vhristy Diaz
– Wulandari Sahusilawane
– Celvin Sopacua
– Retzky Timisela
– Reza Aipassa
– Garry Sopamena
Ingat, mengikut Yesus tak gampang, butuh penyangkalan diri, tetaplah setia berada di jalanNya. Biarlah hidupmu memancarkan kehadiran Allah dimana saja berada 🙂
God Bless You
Dear, ur bestfriend
Agnes
With Love

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s