Namaku Agnes, teman-teman biasanya memanggilku : “Agnes” ; “Anes” ; “Nesti”. Aku Lahir di Ambon, tanggal 17 Maret 1994. Aku hanya satu bersaudara dan tumbuh besar di kalangan keluarga yang sangat menyayangi aku. Walau aku sudah kehilangan sosok Ibu sejakku berumur 5 tahun, aku masih bisa tersenyum dan merasakan kehadiran Ibuku lewat Ayahku, keluarga ku dan juga lewat tuntunan Tuhan dalam hidupku. Aku tumbuh besar di Ambon, Maluku. Kota yang dulunya pernah mengalami konflik kemanusiaan. Tapi sekarang, Ambon sudah sangat indah dan berkembang. Aku bangga pada semua yang aku punya. Namun hal itu tidak membuatku tinggi hati, karena ku sadar, diatas langit masih ada langit.
Kata temanku…
Menurut teman-temanku, aku sangat ceria, suka senyum namun cepat emosian. Mereka juga sering menyebutku unik, karena aku terbiasa berbicara dengan menyebut namaku sendiri, padahal teman-temanku yang lainnya, terbiasa menyebut diri mereka dengan sebutan “beta” (bahasa Indonesianya ; “saya”). Selain itu, jika berbicara dengan orang yang lebih dewasa aku memanggil namaku dengan sebutan “saya”. Yah.. ini sebuah kebiasaan yang timbul dari keluargaku. Walau begitu, aku masih bisa beradaptasi dengan baik.
Tumbuh dewasa
Bertumbuh besar tanpa kasih sayang seorang ibu, kadang membuatku merasa minder dan sedih. Apalagi saat aku mendengar cerita teman-temanku tentang ibu mereka. Aku ambil hal positifnya saja. Lewat berbagai kejadian itu, aku sekarang lebih tegar. Karena aku yang sering disebut anak manja. Akhirnya ku memutuskan untuk kuliah di luar pulau, alias merantau.
Nah, disini, di Surabaya, Di UK Petra, aku belajar banyak hal dalam hidup ini yang sebelumnya belum pernah aku ajar/alami. Aku sperti lebih berkembang lagi dalam segi Spiritual dan juga moralitas.
Kegiatanku sekarang ini hanya sibuk kuliah dan belajar. Aku rasa seperti keinginan semua orang, aku juga ingin membahagiakan Ayah dan keluargaku, terlebih membahagiakan Ibu ku walaupun beliau sudah tiada. Keep spirit, Never Give Up, God with you .. 🙂