Hello Guys, Hari ini aku pengen banget untuk menulis. Tapi ku bingung, apa yang harus kutulis. So, kuambil laptop kesayanganku, mencoba untuk mengetik sebuah artikel atau puisi, cerpen maupun melanjutkan novelku. Tapi tak bisa. Aku bingung untuk menulis apa. Entah apa yang ada dalam benakku sekarang ini, Tapi, kucoba ketik sebuah Kutipan “Cinta itu seperti api unggun”. Kenapa saya katakan demikian?
API UNGGUN! Berfungsi untuk menghangatkan badan saat kita sedang berkemah di Hutan, demikian pula cinta hadir. Cinta hadir untuk memberi kehangatan bagi hati kita yang sepi. Api unggun juga berguna untuk mengusir binatang buas di Hutan, seperti halnya cinta datang, untuk mengusir seluruh kesepian kita. Mengisi relung hati kita yang kosong.
Api unggun dibuat dengan menyusun setumpuk kayu-kayu kering atau yang biasa disebut kayu bakar. Dan cinta juga terbentuk karena itu. Karena ada sebuah komitmen dan janji untuk bersama, untuk saling berbagi. Dua orang yang berbeda seumpama kayu yang diambil dari berbagai pohon bertemu, berkenalan dan saling menjajaki. Pendekatan, seperti yang biasa dibilang masa-masa PeDeKaTe. BUkan hanya karena ada kayu, tapi perlu ada api. Api seumpama benih-benih cinta yang tumbuh saat 2 hati bertemu dan saling berdekatan (PDKT-red).
Ya, itulah cinta! Sekarang, timbul pertanyaan baru lagi. Tidak mungkin api unggun tersebut akan menyala selamanya, tanpa diberi sesuatu lagi (Kayu bakar ). Yah, ibarat cinta yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, setelah menemukan kecocokan dengan pasangan kita. Tetapi sebaliknya, kita harus saling mengisi dan mengenal lebih dekat. Tahap pacaran, bukan akhir dari segalanya, masih ada lagi tahap-tahap berikutnya yang mesti dijajaki. Suatu saat api itu akan meredup, saat itulah kita harus menambah kayu bakar dan bahan bakar. Seumpama cinta yang harus selalu diisi. Dengan apa? Yah dengan kebersamaan dan kasih sayang juga saling pengertian.
Mungkin ini teriihat aneh, tapi cobalah kalian pahami lagi lebih dalam dan mendasar. Setelah melewati tahap perkenalan, Pendekatan dan pacaran. Anda akan masuk pada tahap Perkawinan. Pada tahap ini juga bukan akhir dari kisah cinta anda, anda harus belajar lagi, berusaha memahami keadaan pasangan anda. Contohnya saja, ketika kita telah menjadi ‘suami-istri’ pasti ada tantangan dan masalah-masalah yang harus anda hadapi. Hadapilah itu dengan Cinta dan Kasih sayang, jangan dengan emosi. Itulah yang dibilang CINTA. Jagalah cinta itu hingga akhir hayat anda, jangan sia-siakan cinta yang telah Tuhan beri pada anda. Hargailah perasaan pasanganmu. Karena cinta itu seumpama API UNGGUN, yang taka an pernah padam bila cinta itu terus bertumbuh seiring berjalannya waktu. Love u Guys– Gbu 🙂
yach….. bisa juga tuch…..
tp terkadang kita kebingungan ketika kita kehabisan kayu bakar, ada alternatif lain ngak selain untuk menghidupkan api unggun selain kayu bakar? agar apinya ttp menyala walau gk begitu terang…
mm. gmna yah klo ga ada kayu bakar?? heheh . bingung juga
cz di pramuka cuma pake kayu bakar
kan mudah d dapet tuh 😀